Sunday, 27 March 2016
Tahap Depresi (depession), yaitu suatu periode
penurunan permintaan agregat yang cepat yang diikuti dengan rendahnya tingkat
output dan tingkat pengangguran yang tinggi yang secara bertahap mencapai dasar
yang paling rendah
Contoh :
Tingginya pengangguran
Indonesia pernah mencapai tingkat pengangguran 40% dari angkatan kerja
Tahap pemulihan atau Kebangkitan (recovery), yaitu peningkatan permintaan
agregat yang diikuti dengan peningkatan output dan penurunan tingkat
pengangguran
Contoh :
Membaiknya indikator
ekonomi Suku bunga turun, inflasi berhasil dikendalikan, gejolak buruh turun,
nilai mata uang mulai stabil
Tahap yang ketiga adalah masa Kemakmuran
(prosperity), yaitu permintaan agregat yang mencapai dan kemudian
melewati taraf output yang terus menerus (PDB potensial) pada saat puncak
siklus telah dicapai, dimana tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dicapai dan
adanya kelebihan permintaan mengakibatkan naiknya tingkat harga-harga umum
(inflasi)
Contoh :
Peningkatan
permintaan untuk barang-barang impor & jasa
Pendapatan pajak pemerintah akan meningkat dengan cepat
Tahap keempat adalah masa Resesi (recession), dimana permintaan agregat menurun,
yang mengakibatkan penurunan yang kecil dari output dan tenaga kerja.
Contoh :
Resesi terburuk terjadi di tahun 1930-an. Kurang lebih
satu diantara 4 orang (atau hampir 25%) tidak mempunyai pekerjaan. Kesengsaraan
tidak hanya disebabkan oleh berkurangnya penghasilan, tetapi untuk beberapa
orang, juga oleh kehidupan dan keluarga yang porak-peranda.
Inflasi adalah suatu pola kenaikan harga yang
meluas ke mana-mana. Tingkat inflasi sama dengan tingkat perubahan indeks harga
seperti indeks harga konsumen (CPI). Dalam sejarah, tingkat inflasi yang
mendekati atau melebihi 10% dianggap inflasi yang serius.
Contoh :
Pergi ke toko dan mendapatkan kenaikan harga adalah
inflasi. Bagi beberapa negara penduduknya terbiasa dengan nilai inflasi yang
sangat tinggi: melebihi 100%, yang berarti harga akan menjadi dua kali lipat
dalam setahun.
Deflasi adalah pola penurunan harga yang meluas
ke mana-mana. Dalam sejarah, deflasi adalah hal yang kurang umum dibanding
dengan inflasi, tetapi hal yang lebih ditakuti dari deflasi adalah hilangnya
pendapatan dari sejumlah besar perusahaan yang dapat menyebabkan kebangkrutan
dan menurunnya aktivitas ekonomi (misalnya seperti yang terjadi pada periode
depresi besar di tahun 1930-an).
Contoh :
Periode-periode
deflasi adalah kejadian yang jarang ditemui di kebanyakan negara. Selama
periode depresi besar di tahun 1930-an, harga-harga memang menurun.
Konsekuensinya sangat menghancurkan: banyak perusahaan-perusahaan yang
menghentikan bisnisnya karena kekurangan pendapatan.
Devaluasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang
sendiri terhadap mata uang asing.
Contoh :
Utang Adi US$1 juta.
Apabila ia bayar utangnya sebelum 15 November 1978, ia harus membeli US$ dengan
kurs US$ 1 = Rp 400,00. jadi Adi harus herus mengeluarkan Rp 400 juta. Namun,
apabila ia harus membayar utangnya setelah 15 November 1978, Adi harus
mengeluarkan Rp 650 juta ini berarti, devaluasi mengakibatkan utang Adi
bertambah dalam nilai Rupiah sebesar Rp250 juta. “tambahan” utang ini
dapat mendorong Adi untuk menaikkan harga barang.
Revaluasi adalah kebijakan pemerintah menaikkan nilai mata uang
sendiri terhadap mata uang asing.
Contoh :
Pada bulan Januari 2004 US$1=
Rp8.500 Pada bulan Maret 2004, pemerintah mengambil kebijakan revaluasi
sehingga US$ 1 = Rp7.000.
Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat
perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud
untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Contoh :
Kebijakan yang
menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa, dan Kebijakan yang
menyangkut perpajakan.
Pengeluaran
yang melebihi penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet) disebut Defisit;
Contoh :
Suatu Negara
jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah
pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara
tersebut sedang mengalami defisit
Penerimaan yang melebihi pengeluaran (transaksi kredit> transaksi debet) disebut Surpluss
Contoh :
Konsumen Baju impor
sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri, sehingga permintaan terhadap
baju produksi dalam negeri meningkat. Kenaikan permintaan ini menyebabkan para
produsen baju dalam negeri meningkatkan hasil produksinya.
Sunday, 20 March 2016
MAKALAH TENTANG MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul ...................................................................................................... i
Daftar Isi
.............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.
Latar Belakang ......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C.
Metodologi Penelitian .............................................................................. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
A.
Pengertian Masyarakat Pendesaan dan Perkotaan ................................... 4
B.
Definisi Rural
Community dan Urban Community.................................. 5
BAB III
PEMBAHASAN .................................................................................. 7
A.
Ciri - ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan ........................................ 7
B.
Faktor Penyebab dan Contohnya ............................................................. 9
BAB IV
PENUTUP ............................................................................................ 12
Daftar
Pustaka ...................................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masyarakat
desa dan kota dari dahulu memiliki sesuatu daya tarik untuk diteliti lebih
dalam. Banyak aspek-aspek yang menarik perhatian dan hubungan antara desa dan
kota tanpa disadari sangat kuat dan penting untuk dipahami secara lebih
mendalam. Dari permasalahan-permasalahan dalam masing-masing masyarakat
kelompok urban dan rural mendapatkan perhatian dan memiliki sesuatu yang
menarik.
Bukan hanya mengenai permasalahan yang ada dalam kedua kelompok tersebut tetapi
masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa itu kelompok urban dan
kelompok rural. Melihat kenyataan tersebut perlu dibuat sebuah pembahasan yang
sistematis yang mampu menjelaskan seperti apa komunitas rural dan urban yang
terjadi disekitar masyarakat.
Proses-proses terbentuknya masyarakat urban dan rural cukup menarik untuk
diamati dan dapat mengetahui bagaimana solusi yang diberikan akibat munculnya
kesua kelompok tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah diatas, dalam
keterbatasan masalah di atas adalah sebagai berikut :
A. Apa Pengertian
Masyarakat desa dan Masyarakat Perkotaan Beserta ciri - cirinya?
B.
Apa Definisi Rural Community dan Urban Community? Jelaskan Faktor penyebab dan
berikan contohnya!
C.
Metode Pengumpulan Data
Merupakan metode yang digunakan
peneliti, dalam melakukan
analisis data dan menjadikannya
informasi yang akan digunakan untuk
mengetahui permasalahan yang
dihadapi
1. Metode Studi Pustaka merupakan
pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul tugas melalui membaca
buku-buku dari perpustakaan dan mencari manfaat referensi dari internet.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Desa
Secara awam
masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat
primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena
masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah,
teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah
masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana
dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara
sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa
yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di
Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi
perubahan-perubahan pola hidupnya.
Masyarakat Perkotaan
Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.
B.
Definisi Rural Community dan Urban
Community
Rural Community
Pedesaan adalah gambaran orang,
tempat dan hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat desa yang
sebagian besar bermatapencaharian bertani.
Menurut Paul H. Landis, desa adalah
pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling
kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama
tentang kesukaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris
yang paling umum yang sangat
4. Dipengaruhi alam seperti : iklim,
keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah
bersifat sambilan
Komunitas desa adalah, sekumpulan orang yang tinggal jauh
dari daerah perkotaaan yang jumlah penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan
sebagian besar bermatapencaharian bertani karena masih sangat bergantung pada
alam
Urban Community
Kota adalah suatu sistem jaringan
kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi
yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.
Masyarakat perkotaan sering juga
disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga
kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat
desa untuk melakukan urbanisasi.
Perhatian khusus masyarakat kota
tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian lebih luas lagi.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Ciri – Ciri Masyarakat Pedesaan dan
Perkotaan
Adapun
ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
- Anggota komunitas kecil
- Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
- Sistem kepemimpinan informal
- Ketergantungan terhadap alam tinggi
- Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
- Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
- Kontrol sosial antara warga kuat
- hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal
- Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
- Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
- Tingkat mobilitas sosialnya rendah
- Penghidupan utama adalah petani.
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
- Kehidupan keagaam berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler
- Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingg cenderung individualistis
- Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
- Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
- Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
- Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum)
- Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
- Kontrol sosial antar warga relatif rendah
- Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
- Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.
B.
Faktor Penyebab dan Contohnya
Hubungan
Desa-Kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah
sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya
terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka
saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga
merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota.
Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan
atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya
adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di
sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu
masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja
yang tersedia.
“Interface”,
dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat
transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan
dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan
kekotaan.
Hubungan
kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan
menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota
makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara
teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar,
seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan
perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua
kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi
kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan
lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi
kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini
yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya
berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat
hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak danorang kota.
Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai
permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam
kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah
satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a).
Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan
adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling
membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu
proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa
urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123
)
Aspek
Positif dan Negatif
a.
Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan
pertanian,
b.
Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.
Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang
ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.
Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.
Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan
hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari
penghidupan lain dikota.
Hal
– hal yang termasuk Pull Factor antara
lain :
a.
Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih
mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.
Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah
menjadi industri kerajinan.
c.
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah
didapat.
d.
Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan
tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e.
Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat
atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah:
Komunitas desa adalah, sekumpulan
orang yang tinggal jauh dari daerah perkotaaan yang jumlah penduduknya kurang
dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermatapencaharian bertani karena masih
sangat bergantung pada alam.
Masyarakat
perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat
kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya
yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang
heterogen sehingga kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya
tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi. Terdapat perbedaan
antara Rural Community dan Urban Community
.
DAFTAR
PUSTAKA
http://celoteh-galang.blogspot.co.id/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html di unduh pada
Minggu, 20 Maret 2016
http://dapatkanyangandacari.blogspot.co.id/2011/12/komunitas-urban-dan-komunitas-rural.html di unduh pada
Minggu, 20 Maret 2016
http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html di unduh pada
Minggu, 20 Maret 2016
Evers,hans-dieter.
1979. Sosiologi Perkotaan. Jakarta: Universitas Indonesia
Harwantiyoko,
Neltje F.Katuuk . 1997 . MKDU Ilmu Sosial Dasar . Jakarta : Universitas
Gunadarma
Wednesday, 9 March 2016
PERTUMBUHAN EKONOMI. PEMERATAAN PEMBANGUNAN. PENGENTASAN KEMISKINAN. SISTEM EKONOMI LIBERALIS.
A. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik
selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
B. Pemerataan Pembangunan adalah Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan
perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena
kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan
masyarakat.
C. Pemberantasan Kemiskinan adalah mengentaskan kemiskinan yang mencakup bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan matapencaharian.
D. Sistem Ekonomi Liberalis adalah Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats.
Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan
(proses) alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai
ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah
menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari
ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak kearah
menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam
era globalisasi [1]yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme
"Seorang Penulis yang baik adalah seorang penulis yang menghargai karya orang lain"
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/brief/reducing-extreme-poverty-in-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_liberal
NEGARA MAJU, SEDANG BERKEMBANG, DAN MISKIN
Kapan suatu negara dikatakan sebagai sebuah negara maju, berkembang dan miskin. disini saya akan menjelaskan pendapat saya.
A. Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati
standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang
merata. Jadi suatu Negara dikatakan Maju apabila :
1. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi cepat.
3. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
3. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
4. Angka harapan hidup tinggi.
Contoh :
- Jepang
- Amerika Serikat
B. Negara Sedang Berkembang
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk
menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah.
Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi dan Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara
berkembang. Di katakan sebagai Negara Berkembang karena :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan
lamban
2. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
3. Sangat tergantung pada alam
4. Sifat penduduk kurang mandiri
Contoh :
- Indonesia
- Brazil
C. Negara Miskin/Terbelakang
Negara Terbelakang adalah negara tidak mampu berdiri sendiri
karena tidak memiliki sistem ekonomi yang dapat memenuhi dan
menstabilkan tingkat perekonomian negaranya sehingga dapat memengaruhi
keadaan kehidupan masyarakat di negaranya. Selain itu, negara terbelakang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan terjadi hampir di seluruh wilayah negaranya. Dikatakan sebagai Negara Miskin/Terbelakang karena :
1. Pertanian sebagai mata pencaharian utama
2. Keterbelakangan Ekonomi
3. Keterbelakangan Teknologi
4. Kelangkaan alat modal
Contoh :
- Comoros, Afrika Selatan
- Somalia, Afrika Timur
Copyright ©
WELCOME! | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com